Reputasi telah lama dianggap sebagai sumber daya tidak berwujud yang berharga namun rapuh dalam organisasi. Salah satu BUMN penyedia listrik di Indonesia, PT PLN (Persero), juga sangat berkepentingan untuk menjaga reputasinya. Dengan munculnya era digitalisasi, tantangan untuk mengelola reputasi menjadi lebih kompleks. Oleh karena itu, PT PLN (Persero) membentuk program Key Opinion Leaders (KOLs) PLN Group untuk menempa calon karyawan milenial menjadi key opinion leader. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan analisis sumatif dengan mewawancarai divisi humas dan talent PT PLN (Persero) serta FGD bersama para KOLs untuk mengungkap langkah-langkah pemberdayaan yang telah dilakukan Perusahaan terhadap KOL yang telah terbentuk, kesenjangan yang terjadi antara output yang diinginkan dengan kondisi yang ada, dan mengusulkan penyempurnaan model KOL Grup PLN untuk memaksimalkan dampak dalam mengelola reputasi Perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PLN Group KOL efektif dalam membantu Perusahaan menyebarluaskan pesan-pesan utamanya kepada publik melalui media sosial. PT PLN (Persero) terlihat sangat mendukung program tersebut dengan berbagi informasi, memberikan ruang kepada PLN Group KOL untuk mempersonalisasi kontennya, dan memungkinkan pengembangan grup. Namun, diperlikan peninjauan kembali terhadap keseluruhan strategi program PLN Group KOL untuk lebih memberdayakan karyawan milenial dalam meremajakan dan mengelola reputasi Perusahaan. Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap disiplin Humas, khususnya tentang bagaimana mentransformasikan karyawan menjadi pemimpin opini yang berkontribusi pada pengelolaan reputasi perusahaan.

Kata kunci: Key opinion leader (KOLs), media social, PT PLN (Persero), reputasi.