Cancel Culture Dalam Digital Entertainment (Studi Kasus: #Cancelnetflix)

About Us

LSPR (London School of Public Relations) is a private educational institution based in Indonesia, primarily focused on communication, public relations, and related fields. An "institutional repository" typically refers to a digital collection of an institution's scholarly and creative output, including research papers, theses, publications, and other academic materials.If LSPR has established an institutional repository, it would serve as a platform to showcase and preserve the intellectual work of the institution's students, faculty, and researchers. This repository could be used to centralize.

"It's a space where ideas flourish."

Waani, Maxin Sydney (2021) Cancel Culture Dalam Digital Entertainment (Studi Kasus: #Cancelnetflix). PGP-Thesis thesis, LSPR Communication and Business Institute.

Full text not available from this repository.

Abstract

Cancel culture merupakan salah satu tren yang sering muncul di media sosial, khususnya di Twitter. Bukan hanya pemboikotan figur publik, cancel culture juga digunakan untuk pemboikotan suatu organisasi, tidak terkecuali digital entertainment. Tagar #cancelnetflix merupakan bentuk dari pengguna Twitter untuk melakukan pemboikotan atas Netflix karena merilis film mereka yang berjudul Cuties pada 10 September 2021. Tagar ini muncul karena public mempercayai bahwa Cuties mengeksploitasi anak, mendukung pornografi anak dan menormalisasi pedofilia. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana fenomena cancel culture melalui tagar #cancelnetlix dalam digital entertainment. Dengan menggunakan paradigma konstruktivis melalui metode kualitatif studi kasus, pengumpulan data primer didapatkan melalui analisis konten cuitan-cuitan yang menggunakan tagar #cancelnetflix dan pengamatan konten dari 20 Agustus 2020 sampai dengan 20 September 2020. Penelitian ini menyajikan hasil melalui tahap-tahap gerakan sosial dan membahasnya melalui pemahaman mengenai gerakan sosial baru dan media sosial. Hasil menunjukkan bahwa cancel culture pada kasus #cancelnetflix mengalami penolakan karena adanya beberapa faktor seperti aspek emosional dan penggantian tujuan gerakan sehingga membuat gerakan ini gagal mencapai tujuan.

Kata kunci: cancel culture, gerakan sosial, gerakan sosial baru, Twitter

Item Type: Thesis (PGP-Thesis)
Subjects: H Social Sciences > HT Communities. Classes. Races
Divisions: POSTGRADUATE PROGRAMME > Corporate Communication
Depositing User: Ms Kartika S
Date Deposited: 29 Dec 2023 08:34
Last Modified: 29 Dec 2023 08:34
URI: http://repository.lspr.ac.id/id/eprint/1089

Actions (login required)

View Item
View Item