Pandemi mengakibatkan terjadinya krisis ekonomi global yang juga memengaruhi industri properti di Indonesia. Aktivitas pencarian properti sempat mengalami penurunan namun nyatanya kian hari berangsur membaik. Sebagai salah satu kebutuhan primer manusia, minat masyarakat terhadap properti terbukti selalu ada. Meski dihantam pandemi, survei membuktikan bahwa telah terjadi perubahan pasar yang mengakibatkan properti dengan harga di atas Rp500.000.000 (lima ratus juta) menjadi yang paling dicari dalam beberapa waktu belakangan. Wilayah Jabodetabek juga terus bertahan menjadi area properti yang paling diminati di tengah terjadinya krisis ekonomi. Berdasarkan fakta tersebut, peran agen properti dinilai semakin dibutuhkan dalam situasi seperti ini. Fakta bahwa masyarakat Indonesia kian mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi juga dapat dimaksimalkan oleh para agen properti untuk melakukan aktivitas pemasaran melalui media elektronik atau digital. Oleh karenanya, hal ini dapat menjadi peluang bagi Cari Tempat selaku agen properti independen yang hadir melalui Instagram untuk memperjualbelikan properti bagi kalangan menengah ke atas di wilayah Jabodetabek secara lebih masif. Sebelumnya, aktivitas pemasaran agen properti Cari Tempat didominasi dengan pertemuan tatap muka. Sehingga, ke depannya agen properti Cari Tempat dapat memaksimalkan peran dan potensinya untuk bisa menjangkau target pasarnya melalui aktivitas pemasaran digital. Dalam membuat perencanaan dan strategi pemasaran digital untuk agen properti Cari Tempat, penulis mengacu pada metode SOSTAC yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran merek Cari Tempat terhadap target pasarnya.

Kata kunci: Properti, Agen Properti, Jabodetabek, Instagram, Pemasaran Digital, Kesadaran Merek, SOSTAC.