Diplomasi publik merupakan upaya penting yang dilakukan pemerintah Tiongkok untuk dapat menciptakan imagi positif dan menumbuhkan sikap saling pengertian pada masyarakat Indonesia. Salah satunya dengan menggunakan instrumen program beasiswa pemerintah Tiongkok atau Chinese Government Scholarship. Namun tulisan ini melihat adanya tujuan dan agenda tertentu yang dimiliki Tiongkok melalui program Chinese Government Scholarship ini, yaitu Tiongkok ingin menentang hegemoni beasiswa pendidikan Barat di Indonesia. Di titik ini, Peneliti berupaya menguraikan the three categories of forces yaitu, gagasan, institusi, dan kapasitas material apa yang menopang program Chinese Government Scholarship dengan meminjam pemikiran Robert W. Cox. Peneliti melakukan analisis dengan menggunakan metodologi kualitatif dan paradigma kritis, dengan berlandaskan teori hegemoni oleh Antonio Gramsci. Peneliti menemukan bahwa institusi yang berperan dalam program beasiswa ini juga dipengaruhi oleh posisi Tiongkok sebagai mitra strategis banyak negara, gagasan Chinese Dream dan Community of common destiny yang digaungkan Tiongkok, serta kapabilitas material dengan mampu memberikan fasilitas lengkap pada tiap pelajar Indonesia yang menerima beasiswa. Karenanya Tiongkok menggunakan program Chinese Government Scholarship ini untuk menentang hegemoni pendidikan global yang selama ini didominasi oleh negara-negara Barat khususnya di Indonesia.

Kata kunci: Diplomasi publik Tiongkok, Chinese Government Scholarship, the three categories of forces, hegemoni.