Representasi Black Feminism dalam Film Hidden Figures

About Us

LSPR (London School of Public Relations) is a private educational institution based in Indonesia, primarily focused on communication, public relations, and related fields. An "institutional repository" typically refers to a digital collection of an institution's scholarly and creative output, including research papers, theses, publications, and other academic materials.If LSPR has established an institutional repository, it would serve as a platform to showcase and preserve the intellectual work of the institution's students, faculty, and researchers. This repository could be used to centralize.

"It's a space where ideas flourish."

Jakarudi, .Jakarudi (2019) Representasi Black Feminism dalam Film Hidden Figures. PGP-Thesis thesis, LSPR Communication and Business Institute.

Full text not available from this repository.

Abstract

Hidden Figures merupakan sebuah film yang diangkat berdasarkan kisah nyata yang menceritakan tentang tiga perempuan kulit hitam keturunan Afrika-Amerika yang membantu NASA (National Aeronautics and Space Administration) dalam space race, yaitu Katherine G. Johnson, Mary Jackson, dan Dorothy Vaughan. Menggunakan latar waktu 1960-an, ketiga perempuaniniharus berjuang bersamaan dengan iklim segregasi yaitu pemisahan berdasarkan ras atau warna kulit. Penelitian ini bertujuan untuk mendalami teori black feminismmenurut perspektif Patricia Hill Collins dalam film tersebut. Adapun penelitian ini menggunakan teori tambahan yaitu face-negotiationdengan paradigma kritis dan menggunakan metode kualitatif. Dengan menggunakan analisis wacana kritis Sara Mills, hasil penelitian ini adalah film Hidden Figures merepresentasikan black feminism menurut Patricia Hill Collins dengan menggambarkan diskriminasi berupa rasisme, seksime, dan klasisme yang dialami oleh Katherine G. Johnson, Mary Jackson, dan Dorothy Vaughan. Dalam situasi tersebut, ketiga tokoh ini berusaha melawan diskriminasi tersebut dengan self-definition, namun tidak dilakukan di dalam safe spacesyang disinggung oleh Collins. Dalam menangani konflik yang diterimanya, ketiga perempuan kulit hitam ini tidak berusaha menghindari konflik (avoiding style), namun menggunakan pendekatan negosiasi dengan gaya compromising styleyang menghasilkan keuntungan bagi kedua belah pihak (win-win solution) antara perempuan kulit hitam dan laki-laki kulit putih.

Kata kunci: Black Feminism, Self-definition, Safe Spaces, Face-negotiation

Item Type: Thesis (PGP-Thesis)
Subjects: H Social Sciences > HT Communities. Classes. Races
Divisions: POSTGRADUATE PROGRAMME > ICBD
Depositing User: Ms Kartika S
Date Deposited: 20 Dec 2023 07:36
Last Modified: 20 Dec 2023 07:36
URI: http://repository.lspr.ac.id/id/eprint/1273

Actions (login required)

View Item
View Item