Pandemi COVID-19 belum berakhir menuntut pelaksaan Vaksinasi dipercepat dan merata di setiap daerah agar program vaksinasi yang di lakukan oleh pemerintah dapat di sosialisasikan dengan menargetkan tiga juta warga Jakarta dalam pelaksanaan program vaksinasi tersebut. Namun, di Kelurahan Kota Bambu Utara yang terletak di kecamatan Palmerah, Jakarta Barat masih banyak yang tidak mempercayai vaksin dari pemerintah dikarenakan berbagai macam hal, dari vaksinasi haram, vaksinasi memiliki rasa sakit. Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana strategi Kelurahan Kota Bambu Utara melakukan komunikasi publik ke masyarakat untuk melakukan vaksinasi. Teori yang digunakan Teori Difusi Inovasi menjadi dasar dalam melakukan komunikasi bagaimana penyampaian pesan-pesan mengenai gagasan atau ide baru. Metode yang digunakan untuk penelitian ini dalah metode deskriptif kualitatif dengan mewawancarai narasumber. Dengan menghimbau warganya untuk melakukan Vaksinasi melalui RT dan RW yang dilakukan dengan cara untuk menyinggahi rumah masing-masing warga, dan mengadakan vaksinasi setiap satu minggu sekali yang ditempatkan secara bergilir dari RW yang ada di Kelurahan Kota Bambu Utara. Sosialisasi yang merupakan bagian dari aktivitas komunikasi yang penting untuk dilakukan guna memberi informasi dan mempengaruhi kepercayaan kepada khalayak.
.
Kata kunci: Komunikasi Publik, Kelurahan Kota Bambu Utara, Vaksin COVID-19, difusi inovasi.