Sampah makanan merupakan salah satu permasalahan yang menjadi perhatian dunia saat ini, termasuk Indonesia. Untuk menanggulangi isu ini, aktor-aktor negara menyusun sebuah agenda Pembangunan Berkelanjutan, yang dimana pengurangan terhadap jumlah sampah makanan global telah tertuang dalam Tujuan 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab. Dalam proses untuk mencapai tujuan dalam agenda tersebut, diperlukan peranan aktor non-negara seperti Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Salah satu LSM yang turut berperan dalam menanggulangi isu sampah makanan di Indonesia adalah Zero Waste Indonesia. Melalui kampanye #HabiskanMakananmu, Zero Waste Indonesia memberikan edukasi dan mengajak masyarakat untuk mengambil bagian dalam mengurangi sampah makanan, serta melakukan kolaborasi dengan organisasi-organisasi lain. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara yang didukung oleh studi kepustakaan. Peneliti menggunakan teori dari model kampanye Ostergaard dan lima konsep pendukung yaitu Food Waste, Green, Sustainability, Non-Governmental Organization, dan Media Sosial. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa melalui kampanye #HabiskanMakananmu, Zero Waste Indonesia berperan dalam memberikan informasi dan edukasi mengenai sampah makanan, sehingga menciptakan kesadaran serta mendorong masyarakat untuk mengurangi sampah makanan dan membangun gaya hidup nol sampah.

Kata kunci: Kampanye #HabiskanMakananmu, Sampah Makanan, Lembaga Swadaya Masyarakat, LSM Zero Waste Indonesia, model kampanye Ostergaard