Dengan adanya pandemi COVID-19 dan masuknya ke era konvergensi media, bisnis dan perusahaan harus beradaptasi dengan aturan baru pemerintah yang meminimalkan kontak fisik dan mulai memanfaatkan teknologi untuk mengenalkan atau mempromosikan produk mereka secara digital. Daripada hal tersebut, penting sekali bagi Briefer sebagai aplikasibaru penyedia jasa komunikasi pertama di Indonesia yang ingin membantu memperbaiki masalah di industri komunikasi Indonesia dan membuka lapangan kerja bagi para pekerja lepas dengan sistem baru untukmenciptakan brand awareness dengan menerapkan digital public relationsuntuk meningkatkan visibilitas brand-nya di hadapan publik. Tujuan daridiadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan digital publicrelations apa saja yang sudah dilakukan oleh Briefer dalam menciptakan brand awareness. Peneliti menggunakan konsep dari Tench dan Yeomans tahun 2017 yaitu digital public relations dengan pendekatan penelitian kualitatif untuk menganalisis data. Ada dua narasumber internal Briefer dantiga narasumber eksternal yang merupakan bagian target audience Briefer yang akan diwawancarai untuk menjawab tujuan daripada penelitian ini. Hasil penelitian yang didapat adalah Briefer telah menerapkan 12 elemen digital public relations Tench dan Yeomans yaitu buletin dan publikasi digital, situsweb, intranet dan extranet, pemantauan media sosial dan analisis, rilis mediasosial, ruang berita media sosial, penulisan untuk media sosial, konten media interaktif, pergeseran pada konten video, kurasi media sosial, penelitian secara langsung, serta evaluasi media sosial dan komunikasi digital.

Kata kunci: Digital Public Relations, Brand Awareness.