Pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia sejak akhir tahun 2019 membuat kegiatan Pilkada serentak 2020 direncanakan untuk ditunda. Namun, pro dan kontra dari publik maupun pemerintah untuk tetap melaksanakan atau menunda Pilkada tidak kunjung usai, dan media online sebagai perantara untuk menyampaikan informasi berupa realitas terkadang tidak sejalan dengan fungsinya, sehingga menyebabkan adanya perbedaan pemberitaan pada isu yang sama yaitu isu kampanye Pilkada 2020. Cnnindonesia.com dan Narasi.TV merupakan dua dari media online yang memberitakan mengenai isu kampanye Pilkada 2020. Kedua media online tersebut dinilai telah melakukan framing terhadap berita yang disiarkan mengenai isu kampanye Pilkada 2020, karena adanya perbedaan yang terlihat pada isi berita dari kedua media online tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana media online melakukan framing dan konstruksi realitas berita pada isu kampanye Pilkada 2020. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Cnnindonesia.com membentuk framing berita dengan format yang objektif berdasarkan target audiens pada berita mengenai penyelenggaraan kampanye Pilkada 2020 agar berita tetap dapat diterima publik, sedangkan Narasi.TV terkesan kontra dengan keputusan pemerintah terkait Pilkada 2020 karena, berdasarkan target audiens yang berbeda dengan Cnnindonesia.com, yang dapat terlihat pada setiap pemberitaan yang disampaikan. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi evaluasi bagi media online agar tidak begitu drastis dalam melakukan konstruksi realitas untuk dijadikan sebuah berita, yang dapat mengakibatkan isi pemberitaan terlihat sangat jauh berbeda dengan realitas yang sebenarnya.

Kata Kunci: Framing, Media Online, Pilkada, Pandemi