Orientalisme tergambar dari berbagai platform, salah satunya adalah media hiburan lewat sinema atau film. Sinema telah menyebarluaskan konsep ini dan dikemas dalam sinema yang bersifat menghibur. Argo (2012) menceritakan tentang konflik antara masyarakat Iran dan diplomat Amerika Serikat pada saat pergolakan di Tehran pada tahun 1970-an. Konflik ini mengakibatkan salah satu anggota CIA terlibat dan datang ke Iran untuk menyelamatkan enam diplomat Amerika Serikat dari pergolakan. Dalam proses untuk menyelamatkan enam diplomat Amerika Serikat dari Iran, banyak sekali proses orientalisme yang dipresentasikan di dalam film ini. Oleh karena itu, penelitian ini akan mengeksplorasi proses orientalisme yang disampaikan di film Argo dengan mengimplementasikan teori Orientalisme oleh Edward Said. Dalam menganalisis peneliti menggunakan bantuan dari teori semiotika kode televisi atau the Codes of Televisions oleh John Fiske untuk mengungkap bagaimana orientalisme terjadi dalam film Argo. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa masyarakat Iran dipresentasikan sebagai sensual, eksotis, irasional, tidak jujur, kejam dan despotik melalui proses orientalisme. Kemudian, orientalisme juga terjadi melalui oposisi biner yang ditafsirkan dalam film Argo tidak hanya menunjukkan bagaimana Amerika Serikat dan Iran berbeda tetapi juga memperkuat gagasan superioritas Amerika Serikat.

Kata Kunci: Orientalisme, Representasi, Argo, Semiotika, the Codes of Televisions, John Fiske, Edward Said.