Pada penelitian ini peneliti menggunakan PT untuk menganalisis masalah yang dibahas adalah bagaimana pola komunikasi barista Starbucks dalam mempersuasi additional kepada pembeli agar pembeli dapat tertarik dengan tawaran yang diberikan oleh barista Starbucks. Karena additional pada starbucks hampir jarang sekali dipormosikan melalui iklan dan promo, sehingga ini menjadi tugas para barista untuk mempersuasi pembeli agar tertarik dengan additional tersebut. Pada penelitian ini peneliti menggunakan teori perencanaan (planning theory) dan teori aksi berbicara (act speech theory). Pada teori perencanaan peneliti ingin mengetahui bagaimana perencaan barista Starbucks untuk melakukan pola komunikasi yang dapat mempersuasi pembeli terhadap tawaran yang diberikan oleh barista. Kemudian peneliti menggunakan teori aksi berbicara untuk mengetahui bagaimana cara komunikasi barista Starbucks kepada pembeli, apakah cara berbicara yang dilakukan oleh barista Starbucks mampu mempersuasi atau menarik minat pembeli atau tidak. Kemudian dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengambilan data melalui wawancara yang dilakukan dengan barista starbucks. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pola komunikasi barista Starbucks dalam mempersuasi additional kepada pembeli di Starbucks Central Park Mall persiapan yang dilakukan barista sebelum melakukan promosi kepada customers mulai dari mengonsep pesan yang akan disampaikan, penampilan, menjelaskan produk, briefing yang dipimpin oleh manager guna memberikan motivasi dan evaluasi kepada barista dalam mempersuasi additional kepada pembeli di Starbucks Central Park Mall. Barista juga memperhatikan beberapa hal dalam berkomunikasi dengan customer meliputi sikap, dan penggunaan bahasa menyesuaikan latar belakang customer.

Kata Kunci: Pola Komunikasi, komunikasi interpersonal, Barista.