Penelitian ini dilatarbelakangi dengan adanya masalah utama yang dihadapi oleh lembaga Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, yaitu kesalahpahaman masyarakat terkait tugas dan fungsi KPI Pusat yang tidak sesuai dengan Undang-undang No.32 tahun 2002. Sebagai salah satu media baru yang menjadi sarana komunikasi humas KPI Pusat, akun Instagram @kpipusat mendapat banyak tanggapan dari masyarakat dan dengan mudah menemukan bentuk kesalahpahaman tersebut melalui media sosial Instagram. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui optimalisasi media sosial Instagram sebagai sarana komunikasi humas Komisi Penyiaran Indonesia Pusat. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan dengan mengacu pada teori tahapan public relations dari Culip, Center dan Broom serta karakteristik media sosial oleh Nasrullah. Humas KPI Pusat rutin melakukan analisis isu serta evaluasi atas kegiatan-kegiatan yang dijalani. Selain itu, konten yang disajikan pada Instagram @kpipusat bersifat informatif, baik seputar penyiaran dan kelembagaan Komisi Penyiaran Indonesia. Meskipun demikian, tingkat optimalisasi Instagram sebagai sarana komunikasi humas KPI Pusat dipengaruhi dari banyak faktor, baik eksternal maupun internal.

Kata Kunci:media sosial, Instagram, sarana komunikasi humas.