Saat ini, kondisi kasus bullying yang dilakukan oleh remaja di Indonesia masih tinggi dan masih menjadi fenomena permasalahan yang tak berujung, begitu juga dengan meningkatnya antusiasme penonton Netflix di Indonesia di mana serial film 13 Reasons Why menjadi salah satu film yang banyak dipertontonkan dengan mengangkat isu bullying. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komunikasi persuasif serial film 13 Reasons Why terhadap sikap pada bullying di Jakarta Selatan dengan menggunakan Elaboration Likelihood Model sebagai teori utama. Penelitian ini menggunakan metodologi kuantitatif dan metode pengumpulan data menggunakan kuesioner online dengan teknik purposive sampling yang disebarkan kepada 137 responden pelajar dan mahasiswa remaja yang bersekolah di sekolah dan universitas yang diketahui memiliki budaya senioritas dan berlokasi di Jakarta Selatan. Setelah dilakukan analisis data menggunakan SPSS (Statistical Package for the Social Sciences) versi 24, hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi persuasif film 13 Reasons Why berpengaruh cukup dan positif dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,543 dan nilai kontribusi sebesar 29,5% terhadap sikap bullying di Jakarta Selatan di mana jalur dominan yang ditempuh oleh responden dalam menerima pesan persuasif adalah jalur sentral.

Keywords: Bullying, elaboration likelihood, komunikasi persuasif, sikap