Di era digital yang semakin prospektif, gaya hidup konsumen semakin mengalami perubahan. Salah satunya yaitu munculnya tren penurunan pelanggan yang menganggap nilai jual kembali dan mobil sebagai citra prestis, serta tren pergerakan dari skema “memiliki” menjadi “menggunakan” di Indonesia. Namun terdapat kesalahpahaman publik terkait layanan berlangganan KINTO ONE yang disamakan dengan format layanan sewa pada umumnya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, dengan strategi komunikasi 7C’s oleh Cutlip, Center, dan Broom. Hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa, implementasi strategi komunikasi 7C, unsur difusi inovasi, dan Communication Mix pada Public Relations TAF, sangat tepat dan efektif untuk mengedukasi publik mengenai solusi baru berkendara “KINTO ONE”. Melalui KINTO ONE, TAF sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pembiayaan ingin menjadi enabler digitalisasi atau agent of change bagi dunia pembiayaan (leasing). Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada ilmuwan komunikasi dalam bidang Public Relations, agar mengetahui bagaimana cara TAF mengedukasi publik mengenai solusi baru berkendara dengan KINTO ONE, serta memberikan uraian mengenai strategi komunikasi yang tepat untuk digunakan.

Keywords: Implementasi Strategi Komunikasi, TAF, Publik, KINTO ONE