Penelitian ini dilatarbelakangi oleh peningkatkan jumlah permintaan tisu yang tinggi sehingga mendorong industri untuk terus memproduksi yang berakibat pada kerusakan hutan karena bahan baku dari pembuatan tisu diperoleh dari hasil penebangan pohon. Hal ini memicu para perusahaan untuk menerapkan konsep ramah lingkungan, salah satu nya adalah Innisfree. Pada tahun 2010, Innisfree mulai menjalankan sebuah kampanye ramah lingkungan yang diberi nama kampanye eco-handkerchief. Kampanye merupakan salah satu aspek yang penting dalam menciptakan citra merek yang positif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh dan seberapa besar pengaruh kampanyeeco-handkerchief terhadap asosiasimerek Innisfree. Teori yang digunakan adalah pesan kampanye dan asosiasi merek. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Sampel dalam penelitian ini adalah konsumen Innisfree yang mengetahui kampanye eco-handkerchief dengan teknik pengambilan sampel non-probability dengan pendekatan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubunganyang sedang antara pesan kampanye eco-handkerchief terhadap asosiasi merek Innisfree dengan nilai koefisien korelasi pearson sebesar 0,476. Hasil R square diketahui bahwa variabel Y (asosiasi merek Innisfree) dapat dijelaskan dengan variabel X (pesan kampanye eco-handkerchief) sebesar 22,7%, sedangkan 77,3% sisanya dijelaskan oleh faktor lain diluar penelitian ini. Pada analisis regresi linier sederhana, dapat diketahuipersamaanregresiy = 19,335 + 0,471X.

Kata Kunci: Pesan Kampanye, Asosiasi Merek, Innisfree