Penelitian ini menganalisa 3 hal, yaitu strategi Familiarization Trip (Famtrip) yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta dalam memperkenalkan Museum Tekstil Jakarta kepada wisatawan mancanegara, hasil, serta hambatannya. Pariwisata perlu dikembangkan karena memiliki peran sebagai penyumbang devisa terbesar. Salah satu destinasi berpotensi yang ada di Jakarta adalah Museum Tekstil Jakarta yang menawarkan experiential marketing berupa workshop batik. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta yang memiliki tugas untuk mengatur Pariwisata dan Kebudayaan yang ada di Jakarta sudah melakukan berbagai cara untuk mempromosikan destinasi wisata, salah satu caranya adalah melalui Famtrip. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menganalisa bagaimana strategi Famtrip dilakukan, hasil, serta hambatannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan Nine Steps of Public Relations oleh Ronald D. Smith untuk menganalisa strategi, dan melakukan wawancara dan analisis data untuk menemukan hasil dan juga hambatan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa selama ini Famtrip sudah berhasil dilaksanakan dengan baik, namun belum dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan wisatawan mancanegara ke Museum Tekstil Jakarta karena ditemukan beberapa hambatan dalam perencanaan, pelaksanaan, hingga pelaporan. Oleh karena itu, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi bagi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta dalam memperkenalkan Museum TekstilJakarta kepada wisatawan mancanegara. Selain itu, peneliti juga berharap bahwa penelitian selanjutnya mampu menganalisa strategi lain yang digunakan untuk memperkenalkan berbagai destinasi wisata di Jakarta agar pariwisata bisa semakin maju.

Kata kunci: wisata, familiarization trip, Museum Tekstil Jakarta, strategi