Pandemi Covid-19 menyebabkan perubahan pola hidup yang signifikan, tidak terkecuali kepada anak-anak yang mengalami pembatasan kegiatan dan harus belajar dari rumah. Berkurangnya aktivitas fisik karena pandemi Covid-19 serta gaya hidup tidak sehat membuat risiko kelebihan berat badan atau obesitas pada anak. Menurut data dari UNICEF pada tahun 2020, dua juta anak di Indonesia mengalami berat badan atau obesitas akibat krisis nutrisi yang dapat terjadi pasca pandemi COVID-19. Iklan layanan masyarakat (ILM) merupakan sebuah media berkomunikasi untuk menyampaikan pesan sosial secara massif, hal ini dilakukan oleh organisasi kesehatan EndCorona yang membuat ILM berbasis video animasi berjudul “Tubuh Sehat, Tumbuh Kuat!” yang menyampaikan isu obesitas pada anak. Namun ILM tersebut memiliki penerimaan yang berbeda diantara para audiensya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerimaan orang tua selaku target audiens dalam menerima dan memaknai ILM “Tubuh Sehat, Tumbuh Kuat!” Teori resepsi oleh Stuart Hall menjadi teori yang digunakan dalam menganalisis penerimaan orang tua dengan metode penelitian kualitatif deskriptif melalui wawancara mendalam dengan enam informan yang terdiri oleh dua pengirim pesan dari EndCorona dan empat penerima pesan yakni orang tua yang terpapar ILM “Tubuh Sehat, Tumbuh Kuat!’. Hasil penelitian ini mendapati bahwa empat informan memiliki penerimaan dan pemaknaan masing-masing yang pada akhirnya mengklasifikasikan audiens ke posisi audiens menurut Stuart Hall. Penelitian ini mendapati dua posisi audiens dalam menerima dan memaknai ILM “Tubuh Sehat, Tumbuh Kuat!” yakni dominant hegemonic position dan negotiated position.

Kata Kunci: Teori resepsi Stuart Hall, iklan layanan masyarakat, video animasi, obesitas pada anak