"Jakarta vs Everybody" adalah sebuah film yang mengangkat kisah seseorang yang berjuang untuk tetap hidup tengah hiruk pikuk nya kota metropolitan Jakarta. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode analisi isi yang bertujuan untuk meneliti representasi makna perjuangan yang terkandung dalam film “Jakarta Vs Everybody”. Teori utama yang digunakan adalah teori disonansi kognitif oleh Leon Festinger. Teori ini membahas tentang rasa ketidaknyamanan yang dirasakan oleh seseorang, sehingga memotivasi dia untuk melakukan sesuatu untuk meredakan ketidaknyamanan tersebut. Di penelitian ini, teori disonansi kognitif digunakan untuk melihat bagaimana perubahan yang terjadi pada Dom, sang pemeran utama film “Jakarta Vs Everybody”. Penelitian ini dilakukan pada unit analisis yang telah dipilih peneliti, yaitu adegan-adegan yang memiliki unsur perjuangan oleh Dom di dalamnya. Hasil dari penelitian yang dilakukan ini dapat dikatakan sesuai dengan ekspektasi peneliti, yang pada awalnya berspekulasi akan adanya perbedaan makna perjuangan yang terkandung dalam film ini dengan makna perjuangan yang biasanya diketahui orang. Dengan adanya penelitian ini, peneliti berharap hasil makna perjuangan yang telah didapatkan oleh peneliti dapat berguna dan menjadi informasi baru bagi para pembaca di kemudian hari.

Kata Kunci: Film Jakarta Vs Everybody, Makna Perjuangan, Disonansi Kognitif Leon Festinger, Kota metropolitan