Film The Wind Rises merupakan salah satu film karya sutradara Hayao Miyazaki yang mendapatkan perhatian dan menimbulkan kontroversi dari masyarakat Jepang maupun publik secara internasional. The Wind Rises menceritakan kehidupan Horikoshi Jiro, insinyur aeronautika yang merancang Mitsubishi A6M Zero sebagai pesawat tempur Jepang pada masa Perang Dunia (PD) II. Perdebatan terjadi karena karakter utama, Jiro, digambarkan sebagai seorang insinyur penerbang yang berkontribusi dalam menciptakan mesin pembunuh pada masa PD II. Disisi lain, Hayao Miyazaki sebagai Sutradara dalam film ini dianggap sebagai “Anti-Japanese” karena menggambarkan kehancuran Jepang akibat terlibat didalam perang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membongkar ideologi pasifisme yang direpresentasikan melalui film The Wind Rises. Proses analisis data dilakukan melalui kualitatif deskriptif. Sumber data pada penelitian ini adalah film The Wind Rises yang disutradarai oleh Hayao Miyazaki dan dirilis pada tahun 2013. Peneliti menggunakan Teori Representasi oleh Stuart Hall dalam menginterpretasikan makna melalui bahasa yang terdapat didalam film. Paradigma Konstruktivisme digunakan oleh peneliti sebagai dasar dalam mengkonstruksi realitas sosial. Peneliti menggunakan teknik analisis Semiotika Roland Barthes untuk memahami makna dari tanda-tanda yang terkait dengan nilai-nilai pasifisme melalui adegan-adegan pada film The Wind Rises. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa film The Wind Rises telah merepresentasikan nilai-nilai yang berkorelasi dengan ideologi pasifisme. Hasil yang didapatkan merujuk pada penyesalan Jiro karena pesawat yang ia ciptakan digunakan sebagai alat perang. Dengan hasil yang telah didapatkan, penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan ataupun pijakan bagi penelitian-penelitian selanjutnya, khususnya pada penelitian yang mendasarkan pada Teori Representasi oleh Stuart Hall.

Kata Kunci: The Wind Rises, Pasifisme, Representasi, Jepang