Pelecehan Seksual Verbal atau yang biasa disebut dengan istilah Catcalling adalah suatu tindakan rayuan seksual yang tidak diinginkan kepada orang lain atau korban di luar kehendak orang tersebut. Dalam tiga tahun terakhir, banyak pemberitaan mengenai kasus Catcalling yang beredar luas di media sosial ataupun internet, yang menunjukkan bahwa kasus tersebut masih kerap terjadi yang membuat resah masyarakat. Data hasil survei dalam sejumlah jurnal, mengatakan bahwa mayoritas jenis pelecehan seksual yang dialami korban adalah secara verbal, dengan mayoritas terjadi di jalanan umum, serta mayoritas korban memilih diam dan membiarkan pelaku karena merasa takut dan menganggap diam adalah hal yang aman untuk dilakukan, korban juga merasa terbantu dengan adanya saksi yang mana mayoritas saksi membantu mengintervensi pelecehan seksual yang korban alami. Sebagai bagian dari tujuan karya, dalam memotivasi serta mengajak masyarakat guna terjadi perubahan sikap atau perilaku agar lebih berani untuk melawan ketika mengalami Catcalling dan membela ketika menyaksikan hal tersebut, karya ini didukung dengan menggunakan teori komunikasi persuasif. Karya film iklan layanan masyarakat berjudul “Lawan Catcalling!” ini dibuat sebagai media kampanye untuk melawan pelecehan seksual verbal, melalui tahapan pra-produksi, produksi, dan pasca-produksi, lalu dipublikasikan serta disebarluaskan melalui media sosial Instagram milik dua komunitas yang telah bekerja sama. Melalui karya ini, harapannya masyarakat dapat mulai atau semakin berani melawan ketika mengalami serta membela ketika menyaksikan kejadian Catcalling di jalanan dan sekitarnya.

Kata Kunci: Pembuatan Film, Iklan Layanan Masyarakat, Pelecehan Seksual Verbal, Catcalling, Lawan Catcalling