Analisis Semiotika Iklan Indomilk "Ngerti Kan Rasanya?"

About Us

LSPR (London School of Public Relations) is a private educational institution based in Indonesia, primarily focused on communication, public relations, and related fields. An "institutional repository" typically refers to a digital collection of an institution's scholarly and creative output, including research papers, theses, publications, and other academic materials.If LSPR has established an institutional repository, it would serve as a platform to showcase and preserve the intellectual work of the institution's students, faculty, and researchers. This repository could be used to centralize.

"It's a space where ideas flourish."

Pebrianto, Reza (2023) Analisis Semiotika Iklan Indomilk "Ngerti Kan Rasanya?". UGP-Thesis thesis, LSPR Communication and Business Institute.

Full text not available from this repository.

Abstract

Hallyu atau Korean Wave merupakan budaya yang populer di Indonesia dan mempengaruhi banyak lini media seperti drama, film, hingga musik. Penggunaan Hallyu culture juga dimanfaatkan oleh brand untuk memasarkan produknya dengan iklan yang dikaitkan dengan Hallyu culture. Akulturasi budaya Korea pada brand Indonesia pun dilakukan oleh Indomilk. Indomilk merilis iklan cetak dengan judul “Ngerti Kan Rasanya?” yang mengadaptasi unsur-unsur Hallyu culture. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis makna Hallyu culture dalam cultural branding yang dilakukan oleh iklan cetak Indomilk “Ngerti Kan Rasanya?”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan analisis semiotika yang merujuk pada teori Semiotika menurut Roland Barthes. Roland Barthes mengidentifikasi makna tanda dalam tiga tingkatan yang disebut denotasi, konotasi, dan mitos. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer berupa iklan cetak Indomilk “Ngerti Kan Rasanya?” dan data sekunder berupa jurnal, buku, dan artikel. Hasil penelitian mengungkapkan iklan cetak Indomilk “Ngerti Kan Rasanya?” membawa cultural branding K-pop di tiap tingkatan makna. Dalam tingkatan denotasi dan konotasi, iklan ini menghubungkan produk dengan budaya populer Korea Selatan, terutama K-pop, seperti desain visual, pemilihan warna, hingga atribut penampilannya. Sedangkan mitos yang ditekankan pada iklan ini adalah penggambaran Indomilk Korean Series yang hadir sebagai bias baru untuk menjadi idola para fans K-pop. Sehingga dapat disimpulkan bahwa iklan cetak Indomilk “Ngerti Kan Rasanya?” mencoba untuk menjadikan produknya sebagai idola bagi para konsumennya melalui cultural branding Hallyu culture.

Kata Kunci: Semiotika, Roland Barthes, Iklan Cetak, Cultural Branding, Hallyu Culture, K-pop

Item Type: Thesis (UGP-Thesis)
Subjects: H Social Sciences > HT Communities. Classes. Races
Divisions: Faculty of Communication, Communication Studies > Marketing Communication
Depositing User: Ms Kartika S
Date Deposited: 12 Feb 2024 03:18
Last Modified: 12 Feb 2024 03:26
URI: http://repository.lspr.ac.id/id/eprint/2468

Actions (login required)

View Item
View Item