Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2013 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan setiap warga negara berhak atas pendidikan yang berkualitas. Oleh karena itu, pendidikan saat ini beralih ke kurikulum yang berpusat pada pengetahuan yang harus dimiliki siswa agar mereka dapat lulus dengan kompetensi yang luas untuk mencapai SDM unggul. Kurikulum ini didasarkan pada konsep Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, salah satu programnya ialah Indonesian International Student Mobility Awards yang memberikan kesempatan untuk berkuliah di universitas luar negeri selama 1 (satu) semester, namun memperoleh kritik dan ujaran kebencian di sosial media. Tujuan dari penelitian ini adalah memahami strategi komunikasi Indonesian International Student Mobility Awards dalam mengatasi ujaran kebencian di Twitter. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pengumpulan data primer melalui wawancara mendalam kepada Ketua dari Indonesian International Student Mobility Awards, digital communication specialist, penerima beasiswa dan pihak yang kontra terhadap program. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Indonesian International Student Mobility Awards sedang dalam proses menerapkan secara maksimal perencanaan strategi public relations oleh Ronald Smith pada perencanaan di media sosial Twitter melalui enam tahapan yakni analisis publik, analisis organisasi, analisis publik, menerapkan tujuan dan sasaran, merumuskan strategi aksi dan respon, mengembangkan pesan strategi, memilih taktik komunikasi, implementasi rencana strategis, dan evaluasi rencana strategis.

Kata Kunci: Strategi Komunikasi, Program Pemerintah, Ujaran Kebencian, Taktik Komunikasi, Pesan Strategi, Twitter.