Komunikasi lingkungan perlu dilakukan untuk membangun kepedulian manusia agar kerusakan lingkungan tidak terus menerus terjadi. Saat ini, masalah lingkungan di Indonesia yang masih mengkhawatirkan adalah meningkatnya sampah plastik. Banyak perusahaan melalui public relations melakukan komunikasi lingkungan menggunakan kampanye untuk membawa perubahan sosial baik secara langsung atau tidak langsung. Salah satunya Chatime melalui kampanye #GerakanSapuPlastik yang dilaksanakan secara luring dan daring untuk mengajak masyarakat mengurangi penggunaan gelas plastik. Membuang sampah gelas plastik di Mini Collection Point yang disediakan di gerai Chatime menjadi kegiatan utama dalam kampanye ini. Chatime berharap kampanye tersebut dapat mengubah sikap masyarakat terhadap lingkungan menjadi positif (eco-friendly attitude) yang kemudian akan berpengaruh terhadap keinginan masyarakat untuk melakukan kegiatan ramah lingkungan (eco-friendly intention). Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh kampanye luring dan kampanye daring #GerakanSapuPlastik terhadap eco-friendly intention melalui eco-friendly attitude. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survey. Penelitian ini menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada 400 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh tidak langsung kampanye daring memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap eco-friendly intention melalui eco-friendly attitude sebesar 0,178. Sementara itu, pengaruh langsung kampanye luring memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap eco-friendly intention sebesar 0,214. Selain itu, kampanye luring memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap eco-friendly attitude sebesar 0,495 dibandingkan dengan hasil kampanye daring. Kampanye daring memiliki peran yang signifikan untuk membangun persepsi positif sebelum niat untuk melakukan tindakan di lapangan.

Kata Kunci: Kampanye Luring, Kampanye Daring, Eco-Friendly Attitude, Eco-Friendly Intention, Lingkungan