Peningkatan dalam jumlah pengguna media sosial menjadi lebih dari 160 juta di Indonesia per tahun 2020 ternyata juga mempengaruhi peningkatan kasus-kasus yang diakibatkan oleh keinginan masyarakat untuk menjadi viral. Fenomena viral yang dapat menyebarkan informasi ke khalayak yang luas dalam waktu singkat, nyatanya, menimbulkan adanya sikap ketidakpedulian masyarakat terhadap kebenaran di balik kejadian viral. Hal ini terjadi karena mayoritas masyarakat kini memiliki minat baca yang rendah dan langsung lebih mempercayai informasi viral sebelum mencari tahu lebih lanjut terlebih dahulu. Isu ini diimplementasikan dalam Iklan Layanan Masyarakat berjudul "Yang Penting Viral". Tujuan dari pembuatan karya ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran akan adanya perilaku tak acuh terhadap kebenaran dan bahwasanya dapat berdampak negatif bagi orang-orang yang terlibat. Untuk menyampaikan pesan tersebut, teori Komunikasi Persuasif diterapkan dalam proses pembuatan karya dan distribusi. Dengan memanfaatkan perasaan masyarakat, proses pembuatan Iklan Layanan Masyarakat berbentuk persuasif ini dilakukan selama 6 bulan. Terlebih dari itu, konsep karya ini diharapkan pula dapat menjadi pembelajaran bagi pihak-pihak yang ingin menciptakan konsep dan topik yang serupa.

Keywords: Iklan Layanan Masyarakat, Yang Penting Viral, Sikap Ketidakpedulian Masyarakat, Viral, Kebenaran Dibalik Kejadian, Media Sosial, Teori Komunikasi Persuasif