Setelah adanya COVID-19 warga Indonesia sempat di gemparkan oleh adanya penyakit Monkeypox yang merupakan suatu virus yang disebarkan dari negara Endemis melalui hewan kepada manusia ataupun hewan ke hewan. Kasus pertama yang ditemui memiliki riwayat berpergian ke negara Endemis. Adanya Monkeypox ini tentunya merupakan suatu urgensi yang harus diperhatikan dan di tangani oleh pemerintah terkhusus Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menganalisa komunikasi risiko yang dilakukan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dalam mencegah dan menangani penyebaran Monkeypox di Indonesia. Penelitian ini juga untuk menilai apakah fenomena Monkeypox merupakan suatu krisis yang urgensinya sangat kuat sehingga perlu dilakukan komunikasi risiko sebagai upaya penanganannya. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara dengan pihak-pihak terkait dan di analisa dengan menggunakan teori Situational Crisis Communcation Theory (SCCT) dan Government PR sebagai landasan strategi komunikasi atau cara penyebaran informasi kepada masyarakat. Dengan cara tersebut, hasil penelitian menunjukkan bahwasanya Pemerintah melakukan berbagai macam upaya preventif untuk menerapkan teori komunikasi risiko dalam pencegahan dan penanggulangan menghadapi Monkeypox sebagai krisis di Indonesia, upaya-upaya preventif tersebut diantaranya ialah sosialisasi dan peningkatan sarana serta prasarana dalam menangani kasus Monkeypox di Indonesia. Sejauh Ini peran preventif Kementerian Kesehatan RI serta jajarannya, dapat diterima oleh masyarakat dan terbukti berhasil dalam mencegah dan menanggulangi tingkat penyebaran Monkeypox di Indonesia.

Kata Kunci: Monkeypox, Komunikasi Risiko, Government PR, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.