Dunia musik selalu berkembang dengan bantuan teknologi yang selalu maju, terutama dengan adanya media sosial. Industri musik telah dapat memiliki dua platform yang membantu meningkatkan kesadaran dan keterlibatan penonton, yaitu di atas panggung dan juga online. Namun, ketika pandemi COVID-19 melanda, elemen utama dari panggung fisik dan pertunjukan live dihentikan total. Hal ini menciptakan masalah lebih lanjut diindustri musik. Salah satu artis yang terdampak situasi tersebut adalah penyanyi Indonesia bernama Mytha Lestari. Ia kehilangan elemen utama yang biasa digunakan untuk berinteraksi dengan penonton, yaitu di atas panggung konser atau pertunjukan. Oleh karena itu, satu-satunya cara baginya untuk mendapatkan kesadaran penontonnya adalah dengan memastikan bahwa ada lebih banyak konten yang dimasukkan ke dalam album trilogi Cinta Sendiri yang akan dating. Album tersebut terdiri dari tiga lagu berjudul Diamku Bersuara, Be The One, dan Kuas Hati. Pembuat karya membuat konsep kampanye promosional untuk album trilogi dengan menggunakan teori serta menerapkan metode SOSTAC oleh PR Smith untuk mengerjakan kampanye promosi dan isinya secara detil. Kampanye promosional dan perencanaan konten dilakukan dalam platform media sosial Instagram. Ini terdiri dari video kampanye promosional, karya seni, countdown, Instagram live, behind the scenes, giveaway, dan banyak hallainnya. Konten-konten ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kesadaran penonton dan jumlah streaming lagu secara keseluruhan yang akan menentukan keberhasilan kampanye promosional dan konsep dari album trilogi Mytha Lestari.

Kata Kunci: Kampanye Promosional, Mytha Lestari, Cinta Sendiri,Instagram, Album Trilogi, Perencanaan Konten