Analisis Representasi Feminisme Dalam Video Musik Red Velvet - "Bad Boy"

About Us

LSPR (London School of Public Relations) is a private educational institution based in Indonesia, primarily focused on communication, public relations, and related fields. An "institutional repository" typically refers to a digital collection of an institution's scholarly and creative output, including research papers, theses, publications, and other academic materials.If LSPR has established an institutional repository, it would serve as a platform to showcase and preserve the intellectual work of the institution's students, faculty, and researchers. This repository could be used to centralize.

"It's a space where ideas flourish."

Taniwan, Dessy (2020) Analisis Representasi Feminisme Dalam Video Musik Red Velvet - "Bad Boy". UGP-Thesis thesis, LSPR Communication and Business Institute.

Full text not available from this repository.

Abstract

Budaya patriarki yang sudah muncul sejak 5.000 tahun yang lalu telah melahirkan masyarakat dengan norma seksis, yakni ketidaksetaraan gender dimana pria berperan sebagai dominan dan wanita sebagai subordinat. Konstruksi budaya yang menganggap bahwa maskulinitas lebih tinggi dan kuat daripada feminitas yang lemah membuat kaum pria menindas kaum wanita, termasuk dalam aspek seksual. Budaya seksisme secara seksual ini kemudian melahirkan pola pikir wanita sebagai objek seksual semata yang dijadikan komoditas untuk memuaskan hasrat seksual pria. Penjualan dan perbudakan seks (sex trafficking and slavery) pun kini sudah menjadi isu global yang memprihatinkan. Gerakan feminisme yang muncul untuk menyuarakan keadilan dan kesetaraan gender terutama bagi wanita pun bermunculan. Salah satu sarana untuk berekspresi adalah melalui new media dan musik, yaitu YouTube dan K-Pop. Red Velvet sebagai grup idol asal Korea Selatan yang memiliki prestasi baik dalam industri K-Pop yang mendunia kemudian mengeluarkan lagu beserta video musik berjudul “Bad Boy” pada tahun 2018. Dengan penelitian kualitatif berteknik analisis semiotika Roland Barthes, penulis menemukan representasi berbagai aliran feminisme dalam video, terutama radikal-kultural, yang menggambarkan penghancuran sex trafficking and slavery serta kemerdekaan bagi wanita. Implikasi penelitian ini adalah diharapkan adanya penelitian baru dengan teori dan perspektif yang berbeda, serta penelitian produk new media lain yang berkaitan dengan isu-isu penting di dunia yang kurang diperhatikan.

Kata kunci: Representasi, semiotika, feminisme, video musik

Item Type: Thesis (UGP-Thesis)
Subjects: H Social Sciences > HT Communities. Classes. Races
Divisions: Faculty of Communication, Communication Studies > Mass Communication
Depositing User: Ms Kartika S
Date Deposited: 11 Jan 2024 07:30
Last Modified: 11 Jan 2024 07:30
URI: http://repository.lspr.ac.id/id/eprint/490

Actions (login required)

View Item
View Item