Penelitian ini diladakan bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh dari tayangan 13 Reasons Why terhadap depresi remaja. Penelitian ini melihat bagaimana efek dari komunikasi massa seperti efek kognitif, efek afektif, dan efek konatif atau perilaku dapat berpengaruh terhadap depresi. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan sebanyak 100 kuisioner kepada remaja dengan jenjang usia 15-24 tahun yang menonton tayangan “13 Reasons Why” di beragam media baru. Penelitian ini menggunakan Teori Kultivasi dan metode yang dipakai untuk penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan melihat apakah ada sebab dan akibat dari fenomena depresi remaja dengan menggunakan teknik analisis regresi untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tayangan 13 Reasons Why (variabel X) terhadap depresi remaja(variabel Y). Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh dari tayangan 13 Reasons Why sebesar 56,2% terhadap depresi remaja dan 43,8% lainnya berasal dari faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini.

Kata kunci : 13 Reasons why, teori kultivasi, depresi, remaja, efek komunikasi massa, media baru