Representasi Anti Perang Dalam Video Games Metal Gear Solid 3 : Snake Eater

About Us

LSPR (London School of Public Relations) is a private educational institution based in Indonesia, primarily focused on communication, public relations, and related fields. An "institutional repository" typically refers to a digital collection of an institution's scholarly and creative output, including research papers, theses, publications, and other academic materials.If LSPR has established an institutional repository, it would serve as a platform to showcase and preserve the intellectual work of the institution's students, faculty, and researchers. This repository could be used to centralize.

"It's a space where ideas flourish."

Gunawan, Hendika Dikky (2019) Representasi Anti Perang Dalam Video Games Metal Gear Solid 3 : Snake Eater. UGP-Thesis thesis, LSPR Communication and Business Institute.

Full text not available from this repository.

Abstract

Seiring berkembangnya industri video games dari segi teknologi yang digunakan serta nilai ekonomis, pesan serta temayang diangkat dalam media ini mulai menjadi konsumsi masyarakat internasional. Sebuah video games yang mengangkat tema perang dingin berjudul Metal Gear Solid 3: Snake Eater, mendapatkan tanggapan beragam dari pemain dan peneliti. Terdapat perbedaaninterpretasi atas makna yang terkandung dalam video games ini. Untuk mendalami hal ini, tulisan ini mencoba menjawab Bagaimana makna anti perang direpresentasikan lewat tanda dalam video games Metal Gear Solid 3: Snake Eater. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami makna anti perang yang direpresentasikan lewat tanda dalam video games tersebut. Untuk mencapai tujuan tersebut, digunakan teori serta metode analisis semiotika menurut Peirce, yang membagi proses pemaknaan ke dalam tiga dimensi yang saling berkaitan, yaitu object, representamen/tanda, dan interpretant. Hasil penelitian menunjukan bahwa makna anti perang dapat ditemukan dalam berbagai bentuk tanda dan elemen video gamesdalam kaitannya dengan konsep pasifisme. Makna anti perang adalah menghentikan siklus perang yang telah terjadi dengan menolak terlibat dalam peperangan, dan menolak penugasan militer. Bila semua pihak menolak untuk pergi berperang, mungkin siklus tersebut dapat dihentikan. Perlunya penghentian akan perang bukannya tanpa alasan. Ancaman perang nuklir menjadikan perang tidak lagi dapat dijustifikasi, karena konsekuensinya adalah kemungkinan kemusnahan massal bagi pihak manapun. Praktik perang secara umum juga perlu dipertanyakan, karena memaksa sesama manusia terlibat dalam kekerasan dan saling membunuh, dengan mengesampingkan sisi kemanusiaan masing-masing.

Kata kunci: video games, representasi, anti perang, semiotika.

Item Type: Thesis (UGP-Thesis)
Subjects: H Social Sciences > HT Communities. Classes. Races
Divisions: Faculty of Communication, Communication Studies > International Relations Communication
Depositing User: Ms Kartika S
Date Deposited: 11 Jan 2024 06:34
Last Modified: 11 Jan 2024 06:34
URI: http://repository.lspr.ac.id/id/eprint/707

Actions (login required)

View Item
View Item