Memahami Feminisme Dalam Budaya Populer : Analis Wacana Pada Paket Kimoji Pemberdayaan Perempuan

About Us

LSPR (London School of Public Relations) is a private educational institution based in Indonesia, primarily focused on communication, public relations, and related fields. An "institutional repository" typically refers to a digital collection of an institution's scholarly and creative output, including research papers, theses, publications, and other academic materials.If LSPR has established an institutional repository, it would serve as a platform to showcase and preserve the intellectual work of the institution's students, faculty, and researchers. This repository could be used to centralize.

"It's a space where ideas flourish."

Napitupulu, Carolin (2018) Memahami Feminisme Dalam Budaya Populer : Analis Wacana Pada Paket Kimoji Pemberdayaan Perempuan. UGP-Thesis thesis, LSPR Communication and Business Institute.

Full text not available from this repository.

Abstract

Beberapa tahun terakhir menjadi tahun yang menggairahkan bagi feminisme, khususnya di kancah budaya populer. Kebangkitan feminisme melalui budaya populer, disambut banyak kalangan sebagai momentum yang baik, untuk mengembalikan pembicaraan perihal isu ketidaksetaraan gender, spesifiknya di media-media arus utama. Di sisi lain, feminisme dalam budaya populer justru dianggap sebagai ancaman bagi gerakan tersebut, karena sifat depolitisasi yang dikandungnya. Perdebatan tentang feminisme dalam budaya populer itukemudian memunculkan pertanyaan-pertanyaan seperti, relevansi feminisme di masa kini, bagaimana feminisme membentuk budaya kontemporer, dan pengaruh politis feminisme saat ini. Demi memahami fenomena feminisme dalam budaya populer, peneliti berargumen bahwa perlu lebih dulu kembali ke pertanyaan dasar yakni, fase apa yang sekarang sedang dihidupi oleh feminisme. Untuk menjawab pertanyaan tersebut,peneliti melakukan analisis wacana kritis Foucault padasampel dariartifak budaya populer feminis kontemporer,yaitu Paket Kimoji Pemberdayaan Perempuan. Penelitian ini menemukan bahwa, meskipundari luar nampaknya paket tersebut mendukungfeminisme, namun sesungguhnya paket itu berisi wacana yang mengandung nilai-nilai pascafeminisme. Elemen-elemen teori budaya media pascafeminisme yang ada di dalam paket tersebut mengonfirmasi ironi, yang selama ini menjadi kritik terhadap feminisme dalam budaya populer. Implikasi penelitian ini mengukuhkan bahwa saat ini, feminisme sedang dalam fase pascafeminisme.

Kata kunci: feminisme,budaya populer,pascafeminisme, budaya media pascafeminis, analisis wacana, kimoji

Item Type: Thesis (UGP-Thesis)
Subjects: H Social Sciences > HT Communities. Classes. Races
Divisions: Faculty of Communication, Communication Studies > International Relations Communication
Depositing User: Ms Kartika S
Date Deposited: 03 Jan 2024 10:17
Last Modified: 03 Jan 2024 10:17
URI: http://repository.lspr.ac.id/id/eprint/804

Actions (login required)

View Item
View Item