Reformasi yang dilakukan oleh masyarakat Mesir untuk negaranya mencapai hitungan dua kali. Hal tersebut menyisakan pengaruh buruk terhadap semangat dan persatuan masyarakat Mesir. Presiden yang diharapkan akan sesuai dengan keinginan masyarakat ternyata sangat mengecewakan. Semangat memperjuangkan untuk Mesir lebih baik menurut masyarakat berkurang, sehingga terlihat perbedaan ketika reformasi pertama tahun 2011 dan tahun 2013. Reformasi kedua yang melengserkan presiden Mesir Mohammad Mursi membuahkan kubu-kubu di antara masyarakat Mesir, yaitu pro dan kontra terhadap pemerintahan presiden Mursi. Pada tahun 2014 sebelum dilakukannya pemilihan presiden Mesir terbaru beberapa hari sebelumnya rilis sebuah lagu. Lagu tersebut berjudul Boshret Kheir yang mempunyai arti dalam bahasa Indonesia pertanda baik. Lagu tersebut dinyanyikan oleh seorang musisi yang sangat terkenal di timur tengah, ia berasal dari negara Uni Emirat Arab. Lagu Boshret Kheir ini berisikan lirik yang menggambarkan kondisi dan tentang Mesir. Walaupun menceritakan tentang Mesir yang saat itu sedang redup, lagu ini disajikan secara menyenangkan tanpa ada irama syahdu sedikitpun. Lagu ini menyebutkan beberapa daerah di Mesir serta memberitahu akan ada sesuatu yang besar terjadi di Mesir. Secara eksplisit lagu ini mengajak masyarakat untuk datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS). Ini banyak disebut lagu pemilu karena menjelang hari pemilihan banyak diputar di berbagai media televisi Mesir. Kalimat mengajak untuk pergi ke TPS hanya ada di satu kalimat, banyak kalimat lain yang bukan secara eksplisit mengajak ke Tempat Pemilihan Umum. Seperti mengajak untuk bersama, menyebutkan tentang persaudaraan dan peran masyarakat

Kata Kunci: Reformasi Mesir, Lagu Boshret Kheir, Persatuan Masyarakat, Demokrasi, Analisis Wacana Lagu, Komunikasi Politik