Kasus kejahatan kemanusiaan yang mengindikasikan pelanggaran Hak Asasi Manusia yang terjadi di Uganda akibat konflik internal yang disebabkan oleh Kelompok Lord’s Resistance Army(LRA) bermula pada tahun 1987 dan berlangsung selama lebih dari 20 tahun. Tidak hanya Uganda Kelompok LRA turut melakukan serangan ke ketiga Negaraketetangga yaitu Republic Democratic Kongo, Sudan Selatan dan Afrika Tengah. Sepanjang konflik kelompok ini telah menyebabkan lebih dari 100.000 kematian, penculikan terhadap lebih dari 60.000 anak-anak serta mengungsikan 2,5 juta warga. Akibat konflik internal yang berkepanjangan, saat itu Pemerintah Uganda dianggap belum mampu melindungi warga negaranya sehingga perlu adanya campur tangan komunitas Internasional untuk mengatasi langsung permasalahan ini, seperti dalam penelitian ini Amerika Serikat lah yang merasa memiliki tanggung jawab untuk mengatasi langsung kasus pelanggaran HAM khususnya di Uganda, yang menjadi negara bermulanya konflik internal tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap bentuk upaya Amerika Serikat dalam mengatasi kasus Pelanggaran HAM oleh Kelompok LRA di Uganda serta mengungkap dampak yang didapatkan oleh Amerika Serikat (AS) dan Uganda. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Analisis Dokumen dengan pendekatan Kualitatif Deskriptif yang dianalisis menggunakan tiga macam konsep yaitu Hak Asasi Manusia, Responsibility to Protectserta Humanitarian Intervention. Hasil penelitian ini mengungkapkan kasus pelanggaran HAM yang terjadi di Uganda dapat teratasi setelah berbagai upaya yang telah dilakukan AS dan didukung dengan pemulihan pembangunan dan ekonomi bagi wilayah serta Pemulihan sosial dankesehatan bagi warga Uganda yang berdampak pada kian membaiknya Uganda pasca konflik internal yang pernah terjadi.

Kata kunci: Kejahatan Kemanusiaan, Pelanggaran HAM, Intervensi Kemanusiaan, Lord’s Resistance Army, Amerika Serikat