Penelitian ini hanya berfokus pada bagimana hubungan Indonesia dengan Brazil pasca kasus narkoba dua warga negara Brazil yang terjadi padaJanuari 2015 lalu. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan teori utama yang digunakan adalah teori diplomasi dengan elemen preventive diplomacy. Hasil dalam penelitian ini telah dianalisis melalui preventive diplomacy dan beberapa teori pendukung lainnya. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan peneliti, hubungan Indonesia dengan Brazil sudah terjalin sejak 64 tahun dan banyak kerjasama yang terjalin diantara kedua Negara baik dalam bidang pertahanan, pertanian, sosial budaya, ekonomi dan banyak kerjasa malainnya. Pada saat kasus hukuman mati terjadi memang hubungan antara Brazil dengan Indonesia banyak diberitakan memiliki penurunan dan ketegangan diantara kedua negara. Memang pada saat tahun 2015 Brazil menunjukan rasa kekecewaannya dengan Indonesia dan melakukan beberapa tindakan yang mengancam Indonesia. Namun dari Indonesia sendiri menganggap bahwa itu hanya penunjukan rasa kekecewaan suatu Negara apa bila negosiasi yang dilakukan salah satu Negara gagal. Namun berdasarkan penelitian yang telah dilakukan peneliti, saat ini hubungan diantara kedua Negara sudah kembali membaik. Brazil sudah melakukan beberapa upaya diplomasi kepada Indonesia untuk melakukan kerjasama baru dan kunjungan-kunjungan negara yang akan dilakukan.

Kata kunci:Diplomasi,Bilateral, Indonesia-Brazil, Diplomasi Preventif.