Film fiksi sains yang mengangkat tema besar pahlawan super selalu memiliki makna implisit serta pesan moral di dalamnya. Begitu juga dengan problematika pencarian jati diri remaja yang tak pernah lepas menjadi isu klasik di masyarakat. Didasari oleh hal tersebut, penelitian ini hadir untuk membahas makna pencarian jati diri remaja melalui salah satu film fiksi sains garapan rumah produksi Marvel Cinematic Universe yang sudah dikenal luas oleh para penikmat film, yakni film Spider-Man: Homecoming yang ditayangkan secara perdana pada bulan Juli tahun 2017 silam. Objek utama dalam penelitian ini adalah karakter Peter Parker sang Spider-Man, yakni seorang anak remaja berusia 15 tahun dan tengah mengalami krisis pencarian jati diri sebagai seorang pahlawan super. Penelitian ini dikaji secara mendalam menggunakan teori semiotika Charles Sanders Peirce, yang mengacu kepada ikon, indeks, dan simbol sebagai identifikasi tanda dalam setiap analisis adegan yang ditelaah. Hasil penelitian yang dapat disimpulkan dari penelitian ini adalah proses pencarian jati diri lazimnya akan dialami oleh seluruh remaja, namun konklusi dari proses pencarian jati diri yang diperoleh setiap individu akan berbeda-beda, tergantung dari masalah serta tujuan yang ingin dicapai oleh individu tersebut. Pada kasus Peter Parker, pada akhirnya ia berhasil menemukan jati dirinya dan keinginan sejatinya sebagai seorang pahlawan super. Peneliti berharap, sekiranya nanti penelitian dengan kajian teori semiotika Charles Sanders Peirce yang berfokus pada isu pencarian jati diri remaja dapat diciptakan dengan lebih bervariasi oleh peneliti lain di masa mendatang, sehingga dapat menjadi referensi bagi pembaca remaja yang memiliki isu pencarian jati diri, maupun orang tua yang memiliki anak remaja

Kata kunci: Pencarian jati diri, semiotika, pahlawan super