Eksistensi Shopee Food di tengah pasar cukup kuat, tercermin dari pendapatan yang sangat baik pada awal kedatangan meskipun pasar sudah lebih dulu dikuasai oleh kempetitor. Hal tersebut menimbulkan pertanyaan bagaimana strategi Shopee Food dalam membangun kepercayaan konsumen, maka penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis strategi yang diaplikasikan oleh Shopee Food tersebut. Penelitian ini dikaji dengan metode kualitatif berlandaskan pada paradigma post positivisme. Dianalisis dengan teori strategic brand management dan dielaborasi dengan teori brand trust, penelitian ini menunjukkan bahwa dalam upaya membangun kepercayaan brand, Shopee Food mengimplementasikan 7 strategi pemasaran, yaitu strategi untuk merepresentasikan nilai-nilai Shopee Food, konsep fitur yang user-friendly, program gratis ongkos kirim, penggunaan media sosial dan key opinion leader, program pelatihan driver, dan program kampanye bagi merchant. Shopee Food dibentuk sebagai brand extensions dari brand induk Shopee. Shopee berinovasi dengan menggabungkan konsep e-commerce dengan food delivery application untuk menjadikan Shopee sebagai all in one-application. Dengan inovasi tersebut, dapat meningkatkan kepercayaan di benak pelanggan dan memperkuat ekuitas brand Shopee. Ekuitas brand tercermin melalui pembelian berulang, yang terjadi karena pelanggan cenderung memilih brand yang sudah dikenal dan dipercaya untuk melakukan pembelian ulang. Namun, dalam penelitian ini ditemukan bahwa kepercayaan brand tergantung bagaimana pelanggan terikat dan terasosiasi dengan brand. Maka, perusahaan harus mampu membangun brand yang dapat dipercaya, dengan mengimplementasikan strategi pemasaran dengan emotional branding.