Fenomena pengguna internet yang kian bertambah, diikuti dengan pertumbuhan marketplace di Indonesia. Shopee dengan jumlah pengguna paling banyak kedua di Indonesia memudahkan konsumen dengan metode pembayaran PayLater, yaitu mencicil pembayaran dalam jangka waktu tertentu berdasarkan kemampuan. Namun hal tersebut menyebabkan para konsumen yang tidak memiliki kemampuan finansial membeli barang yang diinginkan saat itu dapat memilikinya saat itu juga dengan pembayaran mencicil sehingga perilaku berbelanja konsumtif tidak dapat dihindarkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potret pola konsumsi Shopee PayLater di Kota Batam dengan analisis Teori Masyarakat Konsumsi oleh Jean Baudrillard tentang konsumerisme. Metodologi yang digunakan pada penelitian iniadalah wawancara mendalam ke narasumber dengan paradigma kritis yang bersifat reflektif. Hasil yang didapat adalah dengan menggunkan analisis 7Ps (product, place, price, promotion, place, people, process dan physical evidence) dengan mengaitkannya dengan teori masyarakat konsumsi oleh Jean Baudrillard. Penemuan pada penelitian ini adalah dengan mengetahui pola konsumsi masyarakat, khususnya wanita milenial yang tinggal di Kota Batam dengan penghasilan yang minim sudah bisa mendapatkan barang-barang yang memiliki harga tinggi dengan kemudahan berbelanja yang ditawarkan Shopee dengan metode pembayaran Shopee PayLater. Dari penelitian ini dapat disimpulkan, bahwa masyarakat yang konsumtif berada dalam tahap dusta atau dalam keadaan semu, artifisial, pendangkalan yang dikemas dalam ragam saluran media iklan sebagai tanda kekuatan (semiotic power)